Flow Meter adalah alat ukur yang yang digunakan untuk mengetahui besaran dalam segala aspek yang terdapat pada suatu aliran material yang berupa udara, cairan, maupun bubuk. Aspek yang diukur melalui flow meter ini adalah flow rate atau kecepatan aliran dan volume atau total massa dari material yang mengalir pada kurun waktu tertentu. Flow meter tentunya sudah tak asing bagi sebagian orang yang bekerja di bidang pertambangan, otomotiv, manufaktur, bangunan dan lain-lain, secara garis besar flow meter di guanakan untuk mengukur perpindahan suaru cairan atau padatan yang dapat di alirkan ke wadah yang lain yang tentunya dapat di hitung dalam satuan flow rate. Flow meter juaga dapat dipesahkan dalam bergai jenis kebutuhan, biasanya beberapa kebutuhan yang disesuaikan dengan cairan atau liquid apa yang akan di ukur untuk di pindakan ke wadah yang lain, yang mukinkalian juga perlu ketahui apa sih jenis, funngsi dan cara kerjanya.Berikut daftar flow meter yang dibedakan berdasarkan jenis dan cara kerjanya:
1. FLOW METER SOLAR
Sesuai namanya flow meter solar sering juga di sebut deangan istilah Fuel meter, yang digunakan di berhbagai industri seperti manufaktur dan ortomotiv, mungkin juga sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari misalnya mengisi bensin solar di stasiun bahan bakar atau yang sering di sebut SPBU. alat ini di guanakn untuk mengukur caihran solar yang terdiri dari fuel oil, medium fuel oil, heavy fuel oil, dan kerosin sehingga disebut sebagai flow meter solar. Alat ini digunakan dalam berbagai metode seperti steam boiler, burner pada drying untuk painting, maupun thermal oil khusus untuk manufaktur. Anda juga bisa melihat alat ini pada penerangan genset, pool SPBU, galangan untuk mereparasi speed boat dan kapal, maupun untuk penerangan pada genset.
2. TURBIN METER
Pengukuran flow meter volumetric jenis turbin meter ini menggunakan pulsa sebagai hasil atau output putaran turbin. Pulsa tersebut dihasilkan melalui proses pick-up coil ketika bertemu dengan magnet pada blade atau rotor turbin. Hasil pengukuran flow rate akan linear dengan frekuensi pick-up coil.
3. DIFFERENTIAL-HEAD FLOW METER
Pengukran jenis ini sangat sangat berpengaruh perbedaan tekanan pada fungsi elemen utama, Kemudian hasil pengukuran flow proposionalnya dengan akar dari perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh elemen tersebut. Baca juga : Mengenal Apa Itu Flow Rate? Terdapat dua elemen utama yang mempengaruhi faktor hasil pengukuran yaitu elemen penghasil dan sensing elemen. Elemen penghasil perbedaan tekanan biasanya seperti venturi, orifive, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk sensing elemen di antaranya adalah bellows, manometer, dan diaphragm.
4. ULTRASONIC FLOW METER
Ultrasonic flow meter memiliki koneksi flange, insertion, dan clamp on. Jenis aliran seperti lumpur atau slurry tidak cocok menggunakan alat ini karena ultrasonic flow meter biasa digunakan untuk jenis cairan yang homogen. Anda bisa menggunakannya baik untuk aliran yang lambat maupun aliran karena gravitas. Terdapat satu jenis clamp-on ultrasonic flow meter yang disebut dengan rotameter. Pemasangan ultrasonic flow meter cukup mudah karena tidak perlu melubangi atau memotong pipa dan cukup dengan memasang transducer ultrasonic. Transducer tersebut cukup ditempel pada permukaan luar pipa dan selanjutnya di-clamp. Jenis flow meter ultrasonic juga sering disebut sebagai flow meter portable yang paling praktis. Di pasaran, jenis flow meter ini memiliki 3 ukuran yaitu pipa kecil, pipa menengah, dan pipa besar.